Polres Madina Kerahkan Polisi di Seluruh Desa Amankan Pilkades

Daerah451 Dilihat

MADINA, Mohga – Polres Mandailing Natal (Madina) menyatakan siap mengamankan pemilihan kepada desa (Pilkades) serentak pada 62 desa yang akan berlangsung 20 Desember 2022 mendatang.

Kapolres Madina AKBP HM Reza Chairul Akbar Sidiq Sik MH menjelaskan teknis pengamanan Pilkades tersebut. Polres Madina akan dibantu beberapa personel dari Polda Sumatera Utara sebagai pemanganan di TPS.

“Teknis pengamanan Pilkades ini belum ada undangan dari Polda ke Polres soal pemaparan. Tapi nanti teknis di lapangan dalam setiap TPS akan ada satu orang polisi, seluruh desa Pilkades juga ada perwira pengendali serta di tingkat kecamatan perwira pengawas,” katanya, Senin (5/12/2022).

Alumni Akpol 2003 ini juga mengimbau seluruh masyarakat yang terdaftar sebagai peserta pemilih agar menggunakan hak pilih secara baik dan benar.

“Mari kita sama-sama ciptakan pelaksanaan Pilkades yang aman, tertib dan damai. Kemudian kepada para calon kades dan pendukungnya harus siap menang dan siap kalah,” imbuhnya.

Pilkades memiliki hal yang paling urgen yaitu tentang politik uang. Dinas PMD Madina beberapa waktu lalu menyebut politik uang dalam Pilkades jelas dilarang, bahkan ada unsur pidana bagi penerima dan pemberi.

Dalam hal ini, Kapolres mengungkapkan apapun permasalahan yang terjadi di setiap desa pada Pilkades nanti, sesuai dengan Peraturan Bupati (Perbub) tentang tahapan Pilkades bahwa penyelesaian dilakukan secara berjenjang yakni mulai dari tingkat desa, kecamatan hingga kabupaten.

“Satgas Gakkumnya ada, cuman proses penyelesaian sengketa Pilkades itu kan sesuai dengan peraturan bupati itu kalau bisa diselesaikan di tingkat desa kemudian kalau tak bisa naik ke kecamatan kemudian dari kecamatan ke kabupaten. Kalau ada unsur pidananya yaitu Polri yang menangani,” terangnya.

Kepala Bidang Pemerintahan dan Desa pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Madina, Hasan Basri mengaku jumlah TPS pada Pilkades serentak 2022 belum dinyatakan final akibat beberapa desa mengusulkan pengurangan jumlah TPS.

“Data rillnya belum ada, kita masih melakukan pendataan karena ada beberapa desa minta dikurangi TPS, info selanjutnya akan saya hubungi kembali,” tutupnya. (MN-08)