DPPKB Madina Fasilitasi 60 Ibu Jalani Program MOW Gratis di RSU Armina

MADINA – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Mandailing Natal (Madina) menyelenggarakan Pelayanan KB Medis Metode Operasi Wanita (MOW) di Rumah Sakit Umum Armina Madina, Selasa (4/11/2025).

60 orang ibu dari berbagai desa/kelurahan di Kabupaten Madina mengikuti program pemerintah pusat itu.

Sementara tenaga kesehatan yang dalam pelaksanaan MOW itu dr. Jenius Lumbantobing, M.Ked(OG) SpOG didampingi tiga orang pendamping, yakni Herlina Hutabarat, S.Kep, Butti Lumban Gaol, AMK, dan Firman, SE.

MOW adalah program kontrasepsi permanen untuk perempuan, dikenal juga sebagai tubektomi, yang bertujuan untuk mencegah kehamilan secara permanen dengan cara memotong, mengikat, atau menutup tuba falopi. MOW termasuk dalam program Keluarga Berencana (KB) dan ditujukan bagi wanita yang sudah sangat yakin tidak ingin memiliki anak lagi.

Sekretaris DPPKB Madina Elfi Maryanni, SKM, MKM didampingi sejumlah Kepala Bidang menjenguk pasien di ruang rawat inap pasca pelaksanaan MOW.

Dalam kesempatan tersebut, Plt Kepala DPPKB Madina Dr. Daud Batubara didampingi Sekretarisnya Elfi Maryanni, SKM, MKM, dan sejumlah Kepala Bidang turut membersamai peserta MOW.

Daud mengatakan, BKKBN Provinsi Sumatera Utara memberikan kuota sebanyak 60 orang untuk Madina di tahun 2025. Sasaran tersebut akan tuntas dalam sehari pelaksanaan operasi di RSU Armina Madina.

Dalam menjalankan program MOW ini, Daud menegaskan pemerintah tidak melakukan paksaan kepada pasien. Peserta ikut serta karena sudah ada persetujuan dari suami, lalu mengisi identitas diri dan Info Consent.

“Informed consent adalah dialog antara dokter dan pasien, bukan sekadar tanda tangan di atas formulir. Jadi 60 peserta MOW ini mereka mengikuti atas kemauan sendiri tanpa ada paksaan,” kata Daud Batubara.

Lebih jauh, Kepala DPPKB menerangkan tujuan positif dari program MOW ini dibuat oleh pemerintah, antara lain supaya si ibu lebih sehat, anak lebih tururus, dan keluarga sejahtera. “Tujuan utama adalah agar keluarga lebih sejahtera,” imbuhnya.

Sementara itu, dua orang pasien ketika dijumpai di ruang rawat inap pasca operasi mengaku sangat terbantu atas progam MOW ini. Selain gratis, mereka mengakui mendapatkan pelayanan yang sangat baik dari petugas DPPKB, tenaga medis, dan dokter di RSU Armina Madina.

Muainah Lubis (39), peserta MOW dari Desa Tano Bato, Panyabungan Selatan, menyebut operasi telah selesai dan berjalan dengan lancar dan sangat baik. Dia mengucapkan terima kasih kepada Bupati Madina Saipullah Nasution, Wakil Bupati Atika Azmi Utammi Nasution dan DPPKB karena sudah menjadi fasilitator program tersebut.

“Program ini saya yang menginginkan dan atas izin dari suami saya. Anak saya ada empat. Kami rasa itu sudah cukup. Terima kasih kepada semua pihak yang telah menyelenggarakan MOW gratis,” ucapnya.

Ismayanti (35), peserta MOW asal Panyabungan Tonga juga mengaku operasi berjalan dengan baik dan lancar. Operasi berjalan sekitar 15 menit. Isma didampingi suaminya selama proses operasi.

Ditanya soal alasan mengikuti program MOW, suami Ismayanti, Hasan Basri (50), mengaku istrinya itu pernah mengikuti program KB, namun tidak cocok bagi tubuhnya.

“Daripada jenis KB yang digunakan itu merusak tubuh dia, mendingan mengikuti program MOW ini,” tutup dia.

Pantauan di RSU Armina Madina, peserta MOW yang sudah terdaftar masih menunggu di lapangan rumah sakit. 45 peserta sudah berada di lokasi hingga pukul 11.00 WIB, dan sisanya terkonfirmasi sedang di perjalanan. (FAN)