SEPEKAN ini nuansa politik di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) semakin riuh. Hal ini ditandai dengan keluarnya surat rekomendasi partai politik kepada pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah.
Pilkada Madina tahun 2024 dapat dipastikan hanya diikuti dua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati. Pertama, pasangan Saipullah Nasution dan Atika Azmi Utammi Nasution, pasangan ini diusung PKS, PKB, Demokrat, Nasdem, Perindo dan PPP. Ditambah satu partai pendukung yaitu Partai Hanura.
Kemudian pasangan calon kedua yaitu Harun Mustafa Nasution-Muhammad Ichwan Husein Nasution, yang diusung Gerindra, Golkar, dan PAN, ditambah satu partai pendukung yaitu PDIP.
Dengan berakhirnya masa pendaftaran pada Kamis malam, sejumlah nama yang selama ini muncul sebagai kandidat pada pesta demokrasi pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Madina tahun 2024 dipastikan tidak akan muncul pada kertas suara pemilihan pada tanggal 27 November yang akan datang, misalkan saja Ivan Iskandar Batubara. Pria yang sudah populer di hampir seluruh seantero Mandailing Natal ini dengan membawa jargon “Patujoloon Mandailing Natal”. Demikian halnya dengan nama lain: Dahlan Hasan Nasution, Endar Sutan Lubis, Fahrizal Efendi Nasution, Muhammad Yaqub, Bahran Daulay, Arsidin Batubara, dan sebagainya. Nama-nama tersebut pernah mengisi daftar nama sebagai bakal calon bupati di sejumlah partai politik untuk Pilkada Madina, tetapi gagal mendapatkan tiket rekomendasi yang bisa dibawa mendaftar ke KPU Madina.
Saya sebenarnya tidak ingin membahas siapa saja pasangan calon bupati dan wakil bupati yang mendaftar ke KPU Madina, karena publik sudah mengetahui itu. Dua hari ini kota Panyabungan ramai, beranda media sosial juga ramai, menyajikan informasi tentang rombongan pasangan calon yang mendaftar ke KPU
Saya cuma ingin sekedar memberitahu; pada Sabtu malam kemarin, saya berbincang-bincang melalui telepon dengan H. Harun Mustafa Nasution, salah satu bakal calon yang muncul di Pilkada Madina 2024. Saya sudah lama mengenalnya, semasa masih sekolah di pondok pesantren Musthafawiyah Purba Baru, karena Bang Harun ini, sapaan akrabnya, adalah cucu pendiri Musthafawiyah, Syeh Mustafa Husein, ulama karismatik yang berjasa besar dalam syiar agama Islam di Sumatera Utara. Dan pesantren Musthafawiyah Purba Baru saat ini dipimpin abang kandung Harun Mustafa, yaitu H. Mustafa Bakhri Nasution. Beliau ini salah satu tokoh terpandang di kalangan keluarga besar Nahdhatul Ulama. Pantaslah beliau diberi jabatan dalam pengurus besar NU pusat. Dahulu sewaktu masih santri, setiap ada tamu keluarga besar pesantren kami sering ikut membantu sebagai penerima tamu, atau sekedar menyukseskan berbagai kegiatan di pesantren milik keluarga Harun Mustafa Nasution ini.
Bermula dari sekedar tanya kabar, Bang Harun dengan logat khas Mandailingnya juga menanya balik kabar saya dan keluarga. Hampir setengah jam juga kami bicara by-phone.
Bang Harun bercerita keinginannya maju di Pilkada Madina tahun 2024 berawal dari permintaan tokoh lintas sektor: tokoh masyarakat, pemuka agama, tokoh adat, tokoh pemuda, yang semuanya menginginkan perubahan dan kemajuan yang lebih baik di Mandailing Natal. Permintaan masyarakat itu tentu tidak serta merta di-iya-kan.
“Karena tugas menjadi bupati itu tidak mudah, apalagi Mandailing Natal sangat luas wilayahnya. Tentu saja perlu waktu untuk mendiskusikan hal ini dengan banyak pihak,” kata Bang Harun.
Sejak itu pula Bang Harun memulai diskusi dengan keluarga dan koleganya, baik di partai politik maupun para sahabatnya. Dari diskusi dengan banyak pihak, dan akhirnya Bang Harun memutuskan untuk maju di Pilkada Madina tahun 2024, karena tugasnya sebagai Wakil Ketua DPRD Sumut juga akan berakhir.
Dalam percakapan kami, Bang Harun memaparkan bahwa untuk membangun Mandailing Natal diperlukan kolaborasi dengan semua pihak, dan yang paling penting adalah dengan pemerintah di atasnya, yaitu pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.
“Kolaborasi dan team work yang kuat sangat diperlukan, tugas bupati itu amat berat karena harus merangkul semua kekuatan dan jaringan. Pada pileg kemarin saya memang tidak berhasil lolos ke pusat, tapi banyak sekali sahabat dekat saya yang lolos. Mereka menyarankan kalau memang punya niat membangun kampung halaman, sekaranglah saatnya, apalagi partai saya (Gerindra) sedang kuat di pemerintahan, pak Prabowo sebagai ketua umum partai gerindra tempat saya bernaung di dunia politik tidak lama lagi akan menjadi Presiden, tentu saja akses mengusulkan pembangunan ke pusat itu terbuka luas dan mudah, sehingga apa saja program pembangunan yang kita inginkan akan semakin mudah menyampaikannya ke pusat, bagaimanapun tugas pemimpin itu hanya satu yaitu menyejahterakan rakyat dan melindungi mereka dari semua hal yang tidak baik,” terang Harun.
Ia menjelaskan, kolaborasi amat penting dalam membangun daerah, terutama membangun Mandailing Natal. Kabupaten yang berada di ujung Sumatera Utara ini sulit maju tanpa ada perhatian dan sentuhan khusus dari pemerintah pusat.
“Kuncinya adalah kolaborasi. Anggaran itu sangat besar di pusat, kalau kita tidak bisa membawanya ke daerah maka kampung kita ini sulit maju. Perlu koneksi kuat untuk meyakinkan pemerintah pusat mengucurkan alokasi pembangunan itu ke daerah kita. Inilah yang menjadi dasar pemikirannya sehingga saya putuskan ikut maju dalam Pilkada Madina 2024,” papar Bang Harun, lalu tak lama kemudian kami mengakhiri percakapan tentunya dengan sedikit masukan yang saya sampaikan.
Berselang sehari saya juga diskusi sebentar dengan Ketua DPRD Kabupaten Madina, Erwin Efendi Lubis yang juga selaku Ketua DPC Partai Gerindra Madina.
“Dua pasangan calon ini memang layak menjadi pemimpin, tapi masyarakat perlu melihat dengan seksama dan mampu menganalisa siapa diantara dua pasangan ini yang lebih mampu membawa perubahan Madina yang lebih maju. Bang Harun ini punya koneksi jaringan yang kuat di pusat, ini jangan disia-siakan lagi. Kalau soal popularitas dan kepeduliannya kepada masyarakat semua sudah mengakui itu. Sudah saatnya Madina kita ini maju dan berkembang dengan menjaga kultur agama dan budayanya. Kami yakin pasangan Harun-Ichwan yang akan menjawab keinginan masyarakat Mandailing Natal,” kata Erwin Lubis dalam perbincangan Senin malam kemarin.
Saya bicara tentang Harun bukan tujuan berkampanye untuk pasangan ini, kalau ada waktu berdiskusi dengan Saipullah Nasution atau dengan Atika Azmi Utammi, tentu saya juga akan menyampaikan paparan mereka tentang rencana pembangunan untuk Kabupaten Mandailing Natal lima tahun yang akan datang.
Selamat berkompetisi Harun-Ichwan dan Saipullah-Atika.
Kamis, 29 Agustus 2024
Muhammad Ridwan Lubis, SP.d
Pemimpin Redaksi Mohganews