HMI Demo DPRD Madina Tolak Kenaikan Harga BBM

MADINA, Mohga – ketua DPRD Mandailing Natal (Madina), Erwin Efendi Lubis SH menerima aksi unjuk rasa mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Madina di Sekretariat DPRD, Komplek Perkantoran Paya Loting, Desa Parbangunan, Jum’at (9/9/2022)

Wakil Ketua DPRD Madina, Erwin Efendi Nasution juga hadir di depan puluhan massa tersebut. 2 pimpinan DPRD ini dikepung puluhan mahasiswa hingga memasuki gedung paripurna dengan sikap sopan santun.

Pantauan Mohga, Kapolres Madina
AKBP HM Reza Chairul Akbar Sidiq turun langsung mengamankan aksi unjukrasa berbaur dengan mahasiswa

Mahasiswa tiba di depan gedung wakil rakyat tersebut pukul 10.30 WIB. Ketua dan Wakil Ketua DPRD Madina langsung menyambut kehadiran pemuda yang berkontribusi dalam membela nasib rakyat itu.

Ada 6 poin nota kesepakatan dari HMI Madina yang pada intinya penolakan kenaikan harga BBM. Ketua dan Wakil Ketua DPRD Madina sepakat isi poin-poin dan langsung menandatangani di gedung paripurna.

Enam poin nota kesepahaman itu berbunyi; 1. Menolak kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi; 2. Meminta pemerintah pusat untuk mencabut kebijakan dalam kenaikan tarif dasar listrik; 3. Mendesak pemerintah untuk memberantas mafia sektor migas;

  1. Menunda proyek strategis nasional dan mengalihkan dananya untuk subsidi BBM; 5.Transparansi data anggaran subsidi; 6. Peran pemerintah daerah terhadap dampak kenaikan BBM dalam upaya ketahanan pangan, pendidikan kesehatan dan ekonomi.

Dihadapan mahasiswa, Erwin Efendi Lubis menyampaikan dukungan terhadap gerakan HMI yang turut berpartisipasi dalam membela nasib rakyat Indonesia.

Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya ini berjanji kepada mahasiswa akan menembuskan seluruh poin tuntutan ke DPR RI.

“Tuntutan mahasiswa adalah tuntutan yang kita anggap wajar. Jadi, mereka menuntut bagaimana supaya pemerintah pusat bisa mengevaluasi kembali tentang kenaikan harga BBM, sebab yang menanggung risiko paling rentan adalah masyarakat bawah,” tegasnya.

Lembaga DPRD Madina, Kata Erwin, juga ikut membuat pernyataan sikap untuk meminta pemerintah mengevaluasi kembali soal kenaikan harga BBM.

Dalam orasi yang disampaikan Azis Solihin, menyatakan bahwa saat ini rakyat Indonesia semakin tertekan. Melihat dari dampak Pandemi Covid-19, rata-rata kondisi perekonomian masyarakat semakin terpuruk.

“Baru saja merasakan dampak Pandemi, dan ini mulai bangkit malah harga BBM dinaikkan. Pemerintah mau bermaksud bagaimana terhadap rakyatnya. HMI Madina prihatin atas kondisi ini,” ungkapnya.

Aksi tersebut berakhir dengan damai. Pantauan di lapangan, mahasiswa, DPRD dan Kepolisian terlihat akrab mulai dari awal aksi hingga pembubaran. (MN-08)