Bupati Bangga Kompak Madina Manfaatkan Lahan Tidur Tanam Jagung

MohgaNews|Madina – Bupati Mandailing Natal (Madina) Drs Dahlan Hasan Nasution mengapresiasi dan merasa bangga atas program yang dilakukan Koalisi Pergerakan Mahasiswa (Kompak) Madina dengan memanfaatkan lahan tidur menjadi lahan pertanian komoditi jagung.

Hal itu disampaikan Dahlan Hasan pada kegiatan panen raya jagung yang dikelola Kompak Madina, Minggu (2/8/2020) di komplek Vinago Desa Pidoli Lombang, Kecamatan Panyabungan.

Bupati Madina Drs Dahlan Hasan Nasution pada kegiatan panen perdana tanaman jagung yang dikelola KOMPAK Madina

Hadir pada panen raya tersebut Pembina Kompak Madina Aswin Parinduri, Wakil Ketua DPRD Madina Erwin Efendi Nasution SH, Anggota DPRD Madina Sobir Lubis, Kadis Pertanian Siar Nasution, Kepala dinas pemuda olahraga Rahmad Hidayat, Ketua Kompak Madina Taufik Pulungan dan jajaran pengurus.

“Saya bangga atas program anak muda dan mahasiswa kita dari Kompak Madina. Di masa pandemi Covid-19 ini mereka gunakan dengan kegiatan produktif. Hari ini kita buktikan sendiri Kompak Madina memetik hasil, padahal lahan ini sebelumnya adalah lahan tidur. Mereka manfaatkan dan inilah hasilnya,” kata Dahlan Hasan.

Tentunya kata dahlan, kegiatan seperti ini musti menjadi pendorong bagi masyarakat terutama bagi kalangan pemuda di pedesaan. Mengisi masa pandemi dengan kegiatan positif salah satunya di bidang pertanian.

“Banyak komoditi yang bisa dikembangkan, selain jagung bisa dengan tanaman holtikultura seperti bawang dan sayur mayur. Sehingga ini bisa jadi program ketahanan pangan bagi daerah kita. Karena kalau panennya bagus tentu kita tidak lagi mendatangkan kebutuhan pangan dari luar daerah. Kita harus jadi masyarakat yang produsen bukan lagu konsumen,” pesan Dahlan.

Ketua Dewan Pembina Kompak Madina Aswin Parinduri mengatakan ia mendukung penuh program yang dilakukan Kompak Madina. Dan ia meminta agar Kompak Madina lebih mengembangkan lagi luas lahan dan mengajak mahasiswa lain di luar Kompak Madina memanfaatkan lahan tidur yang ditinggal dikelola jadi lahan pertanian holtikultura.

“Ini salah satu percontohan, harahapan kita mahasiswa dari Kompak Madina menerapkan ini di desa masing-masing, dan mengajak mahasiswa dan pemuda yang lain ikut program ini. Bukan hanya jenis jagung saja, bisa dengan komoditi lain yang sesuai dengan kultur tanahnya,” kata Aswin.

Sementara Ketua Kompak madina Taufik Pulungan mengatakan, pemanfaatan lahan kosong ini menjadi lahan pertanian atas dukungan pemerintah Kabupaten Madina.

Dari hasil panen perdana ini, diperkirakan hasilnya mencapai 4 hingga 5 ton di atas lahan sekira 2 hektar.

“Kami mengajak semua mahasiswa dan pemuda mari kita berbuat hal positif. Mahasiswa dan pemuda harus bisa jadi lokomotif perubahan. Perubahan dalam arti sebenarnya adalah melakukan hal-hal positif dan produktif. Sehingga apa yang kita lakukan diikuti oleh masyarakat kita. Kita memiliki tanah yang subur, sayang kalau tidak kita manfaatkan untuk pengembangan pertanian dan mendukung program pemerintah dalam ketahanan pangan di daerah,” ujar Taufik. (MN-06)