BKSDA dan TNBG Pasang Perangkap Harimau di Sulangaling

MohgaNews|Madina – tim dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Utara memasang perangkap atau jebakan harimau di wilayah Sulangaling Kecamatan Muara Batang Gadis, Minggu sore (26/7)

Sulangaling yang meliputi 4 desa yaitu Desa Hutarimbaru, Lubuk Kapundung I, Lubuk Kapundung II, dan Desa Ranto Panjang.

Tim yang turun ke lokasi yaitu 3 orang dari Padang Sidimpuan dan 13 orang dari TNBG.

Setibanya di lokasi, tim bersama tokoh masyarakat, perangkat desa dan warga melakukan pengecekan jejak kaki harimau yang muncul wilayah itu tepatnya di depan gedung SMAN 2 Muara Batang Gadis. Perkiraan mereka ada 2 ekor harimau yang masih berkeliaran di wilayah itu. Usia harimau diperkirakan 3 tahun dan satu lagi di bawah 1 tahun.

perangkat itu dibuat guna menjawab keresahan warga di Sulangaling akibat masih ada beberapa ekor harimau yang berkeliaran dekat dengan pemukiman warga.

Personel Koramil 17 Natal, Sersan Dua Prayetno yang ikut ke lokasi mendampingi tim kepada wartawan mengatakan setibanya tim ke desa, mereka langsung membentuk satuan tugas yang diberi nama Satgas Desa Mandiri Konflik (SDMK). Satgas tersebut bertujuan untuk penanganan ancaman satwa liar jenis harimau Sumatera. Pembentukan SDMK dihadiri oleh perangkat desa Hutatimbaru, Lubuk Kapundung l, Lubuk Kapundung ll, dan Desa Ranto Panjang.

Tim dari BKSDA dan TNBG beserta personel dari Koramil 17 Natal melakukan sosialisasi penanganan harimau sumatera

Lalu, esok harinya tim tersebut melakukan sosialisasi dengan anggota SDMK. Sosialias berupa cara memasang perangkap harimau dan penanganan atau tindak lanjutnya.

“Pada sosialisasi tersebut sekalian memasang perangkap yang sudah ditentukan tempatnya, yaitu di dekat gedung Sekolah SMAN 2. Pemasangan perangkap tersebut dibantu perangkat desa dan satgas yang baru dibentuk,” kata Prayetno.

Dan pada hari Selasa (28/7) tim dari BKSDA dan TNBG beserta satgas mengecek perangkap yang dipasang itu dan hasilnya nihil. Tetapi ada warga yang tak jauh dari lokasi perangkap melaporkan pada malam harinya bebeknya diduga dimangsa harimau sebanyak 7 ekor.

“Pada Selasa pagi kita bersama tim memeriksa perangkap, hasilnya nihil. Lalu ada warga yang bilang bebeknya diduga dimangsa harimau. Lokasinya ada di bekas perumahan bantuan banjir yang tak ditempati warga lagi, jaraknya sekitar 100 meter dari lokasi perangkap yang sudah dipasang,

“Dan di hari yang sama tim melakukan pengecekan di kebun warga di Huta Batong Desa Hutarimbaru, di dekat pinggir sungai ada juga warga yang melaporkan ternaknya dimangsa.2 ekor anjing dan 8 ekor ayam. Kejadian ini masih dalam tahap pengembangan dan kordinasi untuk melakukan penanganan,” terangnya.

Serda Prayetno bersama tim menghimbau agar warga mengurangi ke luar pada malam hari. Apalagi lalu lalang dari satu desa ke desa lain.

“Dan kalau mau ke kebun harus mengutamakan body sistem. Pulangnya juga jangan terlalu sore. Begitu juga bagi warga yang bermalam di tengah hutan menjaga kebun supaya pulang ke rumah dulu sampai situasi aman terkendali guna menghindari korban jiwa nanti,

“Dan kalau menemukan harimau masuk perangkap supaya segera melaporkan agar dilakukan penanganan secepatnya. pesannya. Jangan bertindak sendiri dan melukainya karena harimau sumatera dilindungi negara,” pesannya.

Camat Muara Batang Gadis Edi Ihsan Lubis membenarkan keberadaan tim BKSDA dan TNBG di Sulangaling dan telah memasang perangkap.

“Tim ke sana untuk melakukan sosialisasi sekaligus memasang perangkap. Kita tidak ingin ada korban lagi, dan warga juga tidak salah langkah melakukan penanganan. Tim dari BKSDA dan TNBG didampingi personel Koramil 17 Batahan dan di sana didampingi perangkat desa di 4 desa wilayah Sulangaling. Kami harap warga disana mengurangi dulu aktivitas ke kebun dan mengutamakan keselamat diri,” ujar Edi. (MN-12)