MADINA – Komoditas buah manggis dari Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Provinsi Sumatera Utara (Sumut) telah mendunia. Buah manggis Kategori tinggi sudah sering diekspor ke Negara China.
Hal itu disampaikan Roni Ashari, seorang pengepul manggis yang memiliki gudang di Kelurahan Pidoli Dolok, Kecamatan Panyabungan, Rabu (15/1/2025).
Roni menyampaikan ada empat kategori jenis buah manggis yang dia beli dari petani. Kategori super 1 hingga 3 akan diekspor ke China, sedangkan buah manggis jenis biasa dijual ke Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah.
Roni menerangkan buah manggis dia beli dari petani di dua daerah yakni Kota Padangsidimpuan dan Kabupaten Madina. Untuk Madina sendiri, penghasil buah manggis terbesar berada di Kecamatan Panyabungan Timur, Kecamatan Tambangan, Batang Natal dan Natal.
“Saat ini buah manggis dari Kabupaten Madina lagi musim besar. Kita dari pengepul dua bulan terakhir ini setiap malam mengirim ke luar daerah dijemput langsung oleh mobil box pakai pendingin,” katanya.
Roni juga menyebut, belakangan ini harga buah manggis mengalami fluktuasi/penurunan harga karena pengaruh permintaan dan penawaran.
“Seperti harga manggis jenis super 1 Rp21 ribu perkilo, super 2 Rp 10 ribu perkilo, super 3 Rp6 ribu perkilog. Untuk buah manggis biasa Rp3 ribu perkilogram,” ujarnya.
“Namun, kita memprediksi pada 20 Januari 2025 mendatang harga buah manggis ini akan kembali naik dari harga saat ini,” tambah Roni.
Ekspor buah manggis ke China, jelas Roni, karena buah ini disebut ‘buah kejujuran’ oleh orang China karena jumlah ulir pada bagian bawah kulit buah mencerminkan jumlah daging buah didalamnya.
“Mereka menggunakan buah ini untuk ibadah karena dipercayai sebagai buah kejujuran,” ucapnya.
Selain itu, buah manggis dijual ke China karena China merupakan pasar konsumen terbesar di dunia dan memiliki permintaan yang tinggi terhadap buah-buahan eksotis. (FRN-KHL/STAIN)