Tak Maju di Pilkada, Ketua DPRD Madina Pastikan Tetap di Legislatif

MADINA, Mohga – Ketua DPRD Mandailing Natal (Madina) Erwin Efendi Lubis SH memastikan dirinya tidak akan ‘berlaga’ di panggung politik pemilihan kepala daerah atau pemilihan Bupati Madina tahun 2024.

Hal itu diungkapkan Erwin saat mendampingi Bupati Madina H. Muhammad Jafar Sukhairi Nasution pada penutupan lomba catur di Kecamatan Panyabungan, Jumat malam (26/8/2022)

“Kebetulan kami berdua, saya sebagai Ketua DPRD dan Bupati Sukhairi Nasution sama-sama orang Panyabungan II, yaitu Pasar Jongjong paling tepatnya di Banjar Gala-Gala. Jadi Saya dan Pak Bupati tidak ada perbedaan apa pun. Kalau di luar sebelumnya orang bilang ketua DPRD pasti akan tanding (Pilkada) dengan Bupati, saya pastikan saya tidak akan tanding dengan beliau, saya akan tetap di legislatif,” kata Erwin Lubis di hadapan warga dan kontestan catur.

“Kami datang bersama, bukan sebagai ketua DPRD dan juga Bupati, tapi kami menganggap diri kami bagian dari masyarakat Panyabungan II,” tambah Erwin sembari berharap keakraban dan kebersamaan yang terjalin di tengah-tengah masyarakat ini harus sama-sama dipertahankan selama untuk kebaikan Madina.

Sementara Bupati Madina HM Jafar Sukhairi Nasution mengaku persahabatan dengan Ketua DPRD Madina sudah terbangun sejak kecil hingga sekarang.

“Saya dan Ketua DPRD besar di panyabungan II, beliau pernah jualan toge di pasar, saya juga pernah jualan es di pasar, jadi kami memang pasaran. Dari kecil hingga SMA persahabatan kami ini terbangun,” ungkapnya.

Sukhairi mengatakan apa yang disampaikan ketua DPRD tadi sebuah gambaran bahwa Bupati dan Ketua DPRD tidak ada batasannya.

“Persahabatan kami sudah begitu lama, kami dulu saat SMA sering di rumah beliau, kami sering makan-makan di aek rantopuran. Jadi, terlalu kecil sebuah jabatan kita perdebatkan kita pertentangan dan mengorbankan sebuah persahabatan,” ujanya.

Sukhairi berharap masyarakat Madina harus bersatu untuk membangun
Madina.

Dalam kesempatan tersebut sukhairi juga mengucapkan terimakasih kepada panitia yang telah membuat lomba catur meriah ini.

“Mudah-mudahan ini sebuah momentum, karena catur ini unik, makanya ada istilah percaturan politik. Bendanya kecil tapi bisa membuat orang pusing,” kata Sukhairi.

Ke depan Sukhairi berharap Madina bisa mencetak master-master catur tingkat provinsi hingga nasional. (MN-01/rel)