Irwan Daulay: Rapat dengan SMGP untuk Mencari Solusi

MADINA, Mohga – pimpinan dan manajemen perusahaan pembangkit listrik panasbumi PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) menghadiri undangan rapat dari Bupati Madina terkait penanganan maupun penyelesaian masalah SMGP dengan masyarakat khususnya warga Sibanggor yang berdampingan dengan projek panasbumi tersebut

Rapat ini digelar pada Kamis (21/9/2022) di aula setdakab dan dibuka langsung Bupati Madina H. Muhammad Jafar Sukhairi Nasution. Turut hadir Ketua DPRD Madina Erwin Efendi Lubis, mewakili Kapolres dan komandan Kodim 0212, kepala kejasaan negeri Novan Hadian, kemudian pejabat pemkab Madina, presiden direktur PT SMGP DR Yang beserta direktur Riza Pasikki dan jajaran. Dan, hadir juga Irwan Hamdani Daulay selaku tokoh masyarakat Mandailing Natal

Usai mengikuti rapat, Irwan Daulay kepada wartawan mengungkapkan kehadiran PT SMGP di Kabupaten Madina merupakan hasil daru upaya yang dilakukan pemerintah daerah sejak dahulu pemerintahan pertama di Madina, menarik investor ke daerah guna meningkatkan kesejahteraan dan pembangunan Kabupaten Madina. Sebab, kondisi fiskal keuangan daerah yang tidak bisa berharap banyak untuk mewujudkan pembangunan di daerah, sehingga satu-satunya upaya yang dilakukan pemerintah saat itu mengundang investor untuk menanamkan modal ke kabupaten Madina

“Upaya menarik investor ke daerah sudah dilakukan sejak dahulu sewaktu masih Bupati Amru Daulay, termasuk SMGP yang saat ini sudah tahap produksi hingga 2 unit. Dengan produksi 2 unit ini tahun lalu SMGP memberikan kontribusi ke pendapatan daerah Madina kisaran Rp 10 miliar yang terdiri dari dana bagi hasil dan bonus produksi. Nah, kalau nanti 5 unit sudah produksi dengan kapasitas 240 MW, ini sangat menguntungkan bagi kabupaten Madina, bisa mencapai 30 miliar pendapatan daerah dari projek ini,” kata Irwan Daulay

Namun, di sisi lain Irwan Daulay mengatakan, dalam menjalankan operasionalnya muncul berbagai permasalahan yang mengakibatkan terjadi konflik di tengah masyarakat. Menurut Irwan, sience tecnology bisa menjawab persoalan yang ada

“Di dalam rapat sudah tergali semua, masyarakat menduga ada kelalaian atau kesalahan prosedur perusahaan yang menyebabkan mereka tidak tenang. Dan perusahaan juga sudah sampaikan, dari alat yang mereka gunakan di sana, ada alat pendeteksi H2S yang pertama kali dipakai di Indonesia. Ini juga harus jadi perhatian kita semua,

“kita semua masing-masing sudah menyampaikan. Perusahaan juga sudah menyampaikan ada kendala yang mereka hadapi, semisal dugaan sabotase dari pihak-pihak atau ada juga semacam trauma psikosomatik. Katakanlah setiap saat itu ada paparan H2S, tapi konsentrasinya tidak sampai membahayakan, hanya di bawah 10 ppm, sedangkan yang membuat kematian itu angka 100 ppm. Inilah yang perlu kita ditemukan, makanya kita rekomendasikan tadi supaya dibuat tim melakukan monitoring terhadap semua keputusan-keputusan dan investigasi semua persoalan yang muncul sehingga tidak satupun yang tidak terdeteksi.

Ditanya soal respon perusahaan terkait pembentukan tim investigasi independen tersebut, Irwan Daulay menyebut semua pihak menyetujuinya.

“SMGP merespon baik, warga juga, perlu segera dibentuk tim ini sehingga segala komunikasi yang tersumbat bisa diselesaikan, sehingga bisa kita tahu apa sebenarnya persoalan di balik ini. Pak Bupati juga mengatakan begitu, setiap persoalan pasti ada sebab akibat, ini yang harus kita temukan,” pungkasnya

Irwan menambahkan, pada rapat tersebut pihak perusahaan seolah-olah memiliki rasa pesimisme masa depan investasi di kabupaten Madina dengan mengalihkan investasi ke luar daerah.

“Tadi kami perhatikan pihak perusahaan sudah menunjukkan pesimisme. saya kuatir namanya investasi kalau tidak menguntungkan dan banyak konflik pasti akan mencari tempat lain (berinvestasi). Dan kita kuatir bila persoalan seperti ini tidak bisa kita selesaikan maka akan menjadi pertanda buruk bagi iklim investasi di daerah ini. Investor tidak tertarik lagi menanam modal di daerah kita,” tutupnya

Ketua DPRD Madina Erwin Efendi Lubis menambahkan, tidak ada persoalan yang tidak bisa diselesaikan apabila semua pihak mau membuka diri dan menyampaikan pendapat yang bisa dipertanggungkawabkan

“Kita berharap perusahaan membuka diri seluas-luasnya dan melakukan komunikasi intensif dengan masyarakat, dan kepada semua lapisan masyarakat silakan menyampaikan pendapat atau argumentasi asal itu memberikan solusi penyelesaian, bukan membuka ruang masalah yang baru,” kata Erwin.