BEM STIKes Namira Datangi Kapolres Madina, Bahas Tambang Emas Ilegal

MADINA – Ketua dan sejumlah pengurus dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) NAMIRA mendatangi Kapolres Mandailing Natal (Madina) AKBP Arie Sofandi Paloh di ruang kerjanya, Mapolres Madina, Rabu (22/1/2025).

Ternyata, kunjungan BEM STIKes Namira dipimpin Muhammad Suhaimi Nasution untuk memberikan apresiasi atas kinerja yang baik dan tegas dari Kapolres Madina dan jajaran tentang pemberantasan Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kecamatan Kotanopan.

Suhaimi mengatakan kapolres AKBP Arie Sofandi Paloh telah menunjukkan komitmennya dalam pemberantasan Peti. Hal itu dibuktikan dengan pembongkaran dan pembakaran camp dan sejumlah alat tambang termasuk deksel dongfeng, hingga alat penyaring bijih emas.

“Saat melakukan penertiban, Kapolres Madina dan jajarannya bahkan bermalam memantau di tengah hutan supaya penambang jera dengan tujuan tangkap tangan. Sampai di sini kapolres sudah terlihat komitmen,” kata Suhaimi.

Di sisi lain, Suhaimi juga mengucapkan terima kasih kepada Kapolres Madina karena telah melakukan upaya preventif dalam penertiban Peti dimaksud.

“Sebelum ada upaya tangkap tangan, Kapolres Madina juga memilih upaya pendekatan kepada masyarakat agar berhenti main tambang. Sikap kapolres ini mengedepankan pendekatan daripada langsung penegakan hukum. BEM STIKes Namira apresiasi kinerjanya,” ungkap Suhaimi.

Sementara itu, Dosen Kemahasiswaan dari STIKes Namira, Budi Santoso, SH MH turut mendampingi BEM ini bertemu dengan AKBP Arie Sofandi Paloh. Budi berpendapat, seluruh elemen termasuk mahasiswa harus ikut serta membantu Kapolres Madina dalam mencarikan solusi soal Peti di Kabupaten Madina.

“Mari sama-sama kita support dan bantu Bapak Kapolres, beliau sudah serius menangani masalah ini. Jangan dong kita terpecah belah, apa lagi pemuda harus menjadi titik sentrum Mandailing Natal. Jika memang mau ditutup tambangnya, mari sama-sama satukan komitmen,” tegas Budi Santoso.

“Atau jika memang mau dikelola, mari sama-sama kita urus izinnya, sehingga manfaat tambang ini menjadi pendapatan bagi masyarakat kita, juga daerah ini,” tambah Eks Ketua Umum HMI Madina ini.

Kapolres Madina mengapresiasi kunjungan BEM STIKes Namira ke ruang kerjanya. Arie menyebut penertiban Peti bukan hanya terfokus di wilayah Kecamatan Kotanopan saja, namun wilayah lainnya seperti Kecamatan Batang Natal dan Hutabargot akan dilakukan penertiban.

“Kami juga akan terus berkerja keras karna masih ada dua kecamatan lagi yang bakal kita cek yaitu daerah Batang Natal dan Hutabargot. Jadi, kita harus memberikan perhatian ekstra bagaimana penutupan Peti ini betul-betul bisa terwujud,” ucap Kapolres Madina.

Arie Paloh juga mengatakan penutupan Peti ini harus dengan kerja sama semua pihak. Polri tidak bisa bekerja sendiri apabila tidak ada dukungan dari masyarakat, TNI dan pemerintah daerah.

“Mulai dari tokoh agama dan masyarakat ini harus kompak agar penutupan Peti dapat terwujud,” imbuhnya. (FAN)