Tak Pernah Diperbaiki, Jalan Menuju Simpang Duhu Dolok Memprihatinkan

MADINA, Mohga – sepanjang 2,4 kilometer jalan kabupaten penghubung Desa Simpang Duhu Lombang- Simpang Duhu Dolok Kecamatan Ulupungkut Kabupaten Mandailing Natal (Madina) kini kondisinya sangat memprihatinkan, karena sudah belasan tahun tidak mendapatkan perbaikan.

Jalan yang mengalami kerusakan sudah cukup lama ini ditambah dengan kondisi alam yang disebabkan oleh hujan telah menyebabkan kondisi struktur jalan kabupaten tersebut semakin rusak parah dan hancur.

Buruknya fasilitas transportasi menuju desa itu tentunya sangat mengganggu kenyamanan dan membahayakan pengguna jalan. Kemudian hancurnya badan jalan, sangat berpengaruh pada kegiatan dan aktivitas warga sehari-hari seperti dalam bidang pendidikan maupun perdagangan hasil pertanian dan perkebunan karena biaya pengangkutan mahal.

Kepala Desa Simpang Duhu Dolok Imbalo Lubis kepada Mohga News, Rabu (14/9/2022) mengatakan, jalan menuju Simpang Duhu Dolok dibangun sewaktu masih ada program PNPM, dan kondisinya sekarang sudah hancur, batu-batu besar berserakan, sebagian badan jalan abrasi, sehingga sangat menyulitkan bahkan membayakan bagi pengguna kenderaan roda dua.

“Kondisi paling sulit dilalui terdapat pada tanjakan yang hampir mencapai satu kilometer. Sangat kita khawatirkan, kalau tidak hati-hati bisa terjun bebas ke jurang berada diatas sungai (aek) Muara Sabut,” ucapnya.

Buruknya akses jalan kata kades, juga telah menyebabkan anak-anak mereka yang masih duduk di tingkat SD harus berjalan sejauh 900 meter untuk menjangkau sekolahnya di Kampung Baru. Bisa dibayangkan bagaimana rasa was-was setiap orangtua melihat anak mereka setiap hari berjalan melewati hutan yang dihuni beragam binatang buas.

“Untuk mengurangi kerusakan atau agar jalan aman dan nyaman dilewati, secara swadaya dan gotong royong sering dilakukan masyarakat. Tapi kemampuan kami sangat terbatas, badan jalan yang rusak hanya dapat kami tempel dengan semen. Itupun tidak dapat bertahan lama, akibat sering diguyur hujan, badan jalan kembali rusak,” ujarnya.

Karena akses jalan itu merupakan kebutuhan warga yang sangat penting untuk melakukan aktivitas sehari-hari, Imbalo Lubis berharap agar Pemkab Madina melalui dinas terkait bisa segera menganggarkan biaya perbaikannya

“Kasihan masyarakat kami setiap hari kesulitan melewati batu yang berserakan dan biaya pengangkutan mahal. Lain lagi anak-anak kami harus berjalan kaki setiap hari melewati hutan untuk menuju sekolahnya di desa tetangga,” tuturnya. (MN-10)