Pelatihan Kader TB di Madina Dibuka, Rahmad Darmawan: Harus Bekerja Maksimal

MADINA – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mandailing Natal (Madina) dr. H. Muhammad Faisal Situmorang, MKM, membuka pelatihan Kader Tuberkulosis (TB/TBC) yang diinisiasi oleh Implementing Unit Yayasan Mentari Meraki Asa (YMMA) Madina di Elegan Coffee Shop, Panyabungan, Selasa (25/2/2025).

Hadir Staf Planning, Monitoring, Evaluation, and Learning (PMEL) Madina Rahmad Darmawan Daulay, Manager YMMA Sumatera Utara, Sri Maharani, para staf dan kader, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Madina Asnidar Marbun, serta 30 calon kader IU YMMA Madina yang direkrut dari 23 Kecamatan.

Kepala Dinas Kesehatan Madina dr. H. Mhd. Faisal Situmorang saat memberikan arahan pada pelatihan Kader TB di Madina

PMEL Staf IU YMMA Madina Rahmad Darmawan mengucapkan terima kasih kepada Kepala Dinas Kesehatan dan jajaran yang telah memprioritaskan untuk menghadiri dan memberikan materi dalam pelatihan Kader TB/TBC.

Selain itu, Rahmad Darmawan juga mengucapkan selamat datang kepada Manager YMMA Provinsi Sumatera Utara, dan para Kuasor yang nantinya akan memberikan materi dalam pelatihan tersebut.

“Salam hormat dan terima kasih kami sampaikan kepada seluruh undangan dan peserta calon Kader TB di seluruh wilayah Madina. Pelatihan ini berlangsung selama tiga hari sejak tanggal 25 hingga 27 Februari 2025. Kita berharap ini berjalan dengan sukses dan lancar,” kata Rahmad Darmawan.

Rahmad juga mengatakan, pasca pelatihan nantinya, Kader TB akan resmi bergabung di IU YMMA Madina. Sekretariat IU YMMA ini bertempat di depan grosir Asrin, Desa Pidoli Lombang, Kecamatan Panyabungan.

Rahmad akrab disapa Bang Daulay ini berharap semoga nantinya materi yang dipaparkan para pemateri, bisa diimplementasikan setiap kader di wilayah masing-masing. Kader TB Madina dituntut harus bekerja maksimal.

Sementara itu, Manager YMMA Sumatera Utara Sri Maharani mengaku pelatihan ini bertujuan memberikan bekal bagi calon Kader TB yang akan bertugas mendata masyarakat yang terindikasi penyakit TB.

Sri meminta seluruh peserta bersungguh-sungguh dalam mengikuti pelatihan agar dalam mengemban amanah nantinya dapat maksimal kinerjanya.

“Bapak/ibu yang nantinya menjadi kader, kami harap paham akan tugas yang diberikan sehingga eliminasi kasus TBC dari Kabupaten Mandailing Natal bisa muncul duluan dari kabupaten-kabupaten lainnya,” jelas Sri Maharani.

Sri menjelaskan, keinginan dari Dinas Kesehatan melalui Bidang P2P dalam mengentaskan penyakit TBC di Madina dapat dituntaskan berkat bantuan dari para Kader TB.

“Seluruh peserta diharapkan lulus dalam mengikuti pelatihan dengan minimal perolehan nilai 80 persen dari seluruh materi yang dikabarkan pemateri. Maka saya ingatkan, biar tidak lupa harus dicatat, dan jangan sungkan untuk bertanya,” ujarnya.

Kadis Kesehatan juga menyebut Pemkab Madina mendukung dan membutuhkan peran dari Kader TB. Pasalnya, program yang digagas ini merupakan salah satu prioritas secara nasional dari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

“Jadi pasca pelatihan ini, peserta semua calon kader harus mengikat kontrak di hati supaya program ini dapat berjalan dengan baik dan maksimal. Tentu ini gunanya untuk keluarga kita, tetangga kita, dan pada umumnya untuk kabupaten kita,” imbuh dr. Faisal Situmorang.

Faisal menerangkan, penyakit TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis yang paling sering menyerang organ paru-paru. Mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh rendah, kekurangan gizi, diabetes, atau perokok akan lebih rentan terinfeksi bakteri TBC.

“TBC ini adalah penyakit menular yang bisa menyerang banyak orang. TBC bisa tertular dari asap rokok pengidap TBC, buang dahak/air liur sembarangan, dan melalui kontak fisik,” urainya.

Kadis Kesehatan sangat mengharapkan pelatihan Kader TB di Madina oleh IU YMMA dapat berjalan dengan maksimal supaya bisa membantu pemerintah dalam menekan angka penderita penyakit TB/TBC.

“Pelatihan Kader TB oleh IU YMMA berkerja sama dengan Dinas Kesehatan secara resmi saya buka,” tutup Faisal.

Sekedar informasi, berdasarkan data valid dari Dinas Kesehatan Bidang P2P yang dihimpun dari Puskesmas, Klinik, dan praktek, terdapat 1.371 temuan kasus TB. Data ini sudah tergabung dalam kategori terduga dan pengidap.

Para penderita penyakit TBC ini terus dilakukan pendampingan oleh medis dalam pengobatan. Ada juga penderita TB menyerang usia dini/anak dengan jumlah 74 orang di Madina. (FAN)