Pasar ‘Pabukoan’ Yang Disediakan Pemkab Madina Tak Diminati Pedagang

MohgaNews|Madina – Pemerintah kabupaten Mandailing Natal (Madina) telah menyediakan lokasi untuk berburu menu hidangan bukaan puasa yang bertempat di lapangan pasir putih lintas timur Panyabungan.

Tetapi, hingga memasuki empat hari puasa, tidak ada aktivitas jual beli menu bukaan puasa di lokasi yang sudah berjejer tenda dan lapak jualan yang dikhususkan kepada pedagang.

Lapak jualan yang sudah dilengkapi dengan tenda oleh Pemerintah melalui dinas perdagangan dan pasar Pemkab Madina itu tampak sepi, hanya ada 1 orang pedagang es kelapa muda yang berjualan.

Di sisi lain, lokasi tersebut dibuat pemerintah untuk jualan sembako murah. Ada satu dump truck yang diparkirkan di lokasi tersebut, di dalamnya terlihat penuh berbagai jenis sembako. Dan, petugas dinas perdagangan itu pun terlihat meletakkan sembako yang akan mereka jual ke masyarakat dengan harga murah menurut mereka.

“Ini (sembako) dijual untuk umum, semua kalangan masyarakat yang ingin belanja dengan harga murah,” sebut wanita berjilbab yang mengaku petugas dari dinas perdagangan dan pasar Pemkab Madina itu.

Ia menyebut, selama 4 hari mereka jualan sembako murah di tempat itu, hanya ada satu pedagang yang berjualan di lapak yang disediakan oleh pemerintah tersebut.

“Selama empat hari ini, hanya ada satu orang yang jualan, es kelapa muda. Cuma dia sendirian disini,” ucapnya.

Pasar ‘Pabukoan’ yang menjual berbagai hidangan menu buka puasa biasanya ditempatkan di pelataran pasar baru Panyabungan. Tetapi, akibat musibah kebakaran pasar baru pada tahun lalu dan belum direkonstruksi, pedagang pakaian pun pindah lokasi jualan ke pelataran pasar baru Panyabungan.

Akibatnya, lokasi yang biasa dijadikan tempat pasar Pabukoan pun kini jadi tempat jualan pakaian oleh pedagang kios dan ruko korban kebakaran.

Sebagian pedagang yang jualan menu bukaan puasa kini berpindah tempat ke pasar baru Panyabungan di bagian belakang, tetapi tak sedikit yang membuat lapak di setiap persimpangan jalan protokol di Panyabungan. Tentu saja, kondisi demikian sering menyebabkan kemacetan lalu lintas.

Saat disambangi MohgaNews, pedagang menu buka puasa mengaku ogah jualan di tempat yang disediakan Pemerintah di lapangan pasir putih. Menurut pedagang, selain lokasinya yang lumayan jauh, mereka juga tidak mendapat pemberitahuan sebelumnya.

“Kami pun tidak ada pemberitahuan, hanya lihat ada spanduk di depan SPBU pasar baru kalau ada lapak jualan di pasir putih. Sementara kami tidak tahu bagaimana caranya biar ikut jualan disitu, belum lagi lokasi itu tidak ada pemukiman penduduknya, kita khawatir pembeli sepi nanti,” kata Masitoh, pedagang es campur di simpang empat lintas timur.

Masitoh dan beberapa pedagang menu buka puasa di simpang empat jl Bermula itu pun mengaku memilih tempat yang menurut mereka lebih mudah aksesnya ke pembeli dibandingkan jualan ke lokasi yang disediakan pemerintah. (MN-01)