TAPTENG – Rumah Ketua KPU Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) Wahid Pasaribu terbakar pada Rabu pekan lalu. Sebelum peristiwa kebakaran itu terjadi, salah satu anak Wahid mengaku ada melihat sosok orang tidak dikenal (OTK) memakai topeng di belakang rumah.
Hal itu terungkap saat Wahid tiba di rumah dan mengajak anak-anaknya pergi makan bersama dengan tujuan untuk mengurangi trauma. Sebab saat kebakaran terjadi, Wahid tengah berada di Jakarta mengikuti sidang sengketa Pilkada Tapteng di Mahkamah Konstitusi (MK)
“Saya pulang ke Sibolga setelah kejadian itu, saya bawalah semua anak-anak untuk menjaga jangan terlampau trauma kali, saya bawa lah makan,” kata Wahid Pasaribu saat dihubungi, Rabu (15/1/2025).
Kepada Wahid sang anak menceritakan jika dia melihat seseorang memakai topeng di belakang rumah. Anaknya itu melihat OTK tersebut sesaat sebelum mereka pergi membeli makan.
“Rupanya di situlah diceritakan anak itu, bahwa dia melihat ada yang pakai sweater gitu (di belakang rumah), tapi mukanya itu ditopengi gitulah,” ucapnya.
Wahid kemudian meminta anaknya memberikan keterangan ke polisi terkait itu. Keterangan itu pun sudah disampaikan ke polisi.
“Saya bilang sampaikan nanti ke polisi, iya (sudah disampaikan ke polisi),” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, rumah Ketua KPU Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) Wahid Pasaribu terbakar. Selain rumah Wahid, satu rumah warga lainnya juga terbakar.
Plt Kepala Satpol PP Tapteng Harrys Pandapotan Tua Sihombing membenarkan soal peristiwa tersebut. Harrys mengatakan peristiwa itu terjadi tadi malam sekitar pukul 21.00-22.00 WIB.
“Betul (rumah Ketua KPU Tapteng terbakar) sekitar pukul 21 (atau) 22 begitu kira-kira,” kata Harrys Pandapotan Tua Sihombing saat dihubungi, Jumat (10/1).
Akibat peristiwa itu, rumah Ketua KPU Tapteng bersama 1 rumah warga lainnya hangus terbakar. Tidak ada korban jiwa akibat kebakaran itu.
“Rumah Simatupang dan rumah Ketua KPU, dua rumah, tidak ada korban jiwa,” ucapnya.
Ketua KPU Tapteng di Jakarta Ikuti Sengketa Pilkada di MK
Wahid ternyata sedang berada di Jakarta untuk mengikuti sidang sengketa Pilkada Tapteng di Mahkamah Konstitusi (MK) saat kejadian.
“Saya kan di Jakarta itu, kan kemarin siang sidang kita di MK, ini lah baru balek saya, lagi di jalan saya,” kata Wahid Pasaribu kepada detikSumut, Jumat (10/1).
Wahid belum mengetahui detail soal informasi kebakaran rumahnya, namun api disebut tiba-tiba besar saat kejadian. Rumah Wahid sendiri terbuat dari beton dengan plafon dari papan.
“Orang itu pun bilangnya tiba-tiba, besar kali apanya (api kebakarannya),” ucapnya.
Terkait dengan apakah disebabkan korsleting listrik, Wahid mengaku belum tahu, namun Wahid memastikan tidak ada kompor menyala saat kejadian. Sebab, anak-anaknya sedang membeli makanan saat itu, sehingga rumah dalam kondisi kosong.
“Itu lah nggak tahu (apakah ada korsleting), nggak ada (kompor menyala), lagi pula anak-anak baru keluarnya beli makan, nggak ada (orang di rumah saat kejadian) baru keluar,” ujarnya.
Wahid mengaku baru mendapat informasi sedikit saat menghubungi anak-anaknya. Baginya yang penting anak-anaknya selamat saat kejadian.
“Itu aja semalam yang saya apakan (tanyakan), saya hubungi anak-anak selamat udah,” sebutnya.
Terkait adanya dugaan dibakar, Wahid menuturkan belum mengetahui soal informasi tersebut. Dia menyerahkan penyidikan dan penyelidikan terkait penyebab kebakaran kepada pihak kepolisian.
“Belum (diketahui apakah ada dugaan dibakar), kalau itu pasti diapakan (diserahkan ke polisi untuk melakukan penyidikan),” tutupnya. (mjy/int/MRL)