Panatapan Panyabungan: Destinasi Pesona Wisata Alam Berdayakan Ekonomi Lokal

MADINA – Panatapan Jazirah Panyabungan, sebuah destinasi wisata yang terletak di komplek perkantoran bupati Mandailing Natal (Madina) di Desa Parbangunan menjadi tempat favorit wisatawan untuk menikmati kuliner dengan suasana alam yang asri.

Keindahan Panatapan Jazirah tidak hanya memanjakan mata dan lidah, tetapi juga menjadikannya tempat favorit untuk berkumpul. Dari berbagai kalangan seperti pelajar, mahasiswa, hingga masyarakat yang sudah berkeluarga kerap memilih Panatapan sebagai lokasi untuk melepas penat, menghabiskan waktu bersama, atau bahkan menggelar berbagai acara seperti rapat dan pertemuan.

Panatapan juga tidak hanya menjadi ikon wisata alam dan kuliner untuk satu pengelola saja, tetapi juga ladang ekonomi bagi masyarakat setempat. Banyak pedagang lokal yang menjajakan berbagai kuliner tradisional dan produk lokal di Panatapan ini.

Ridho Batubara, pengelola objek wisata Panatapan mengungkapkan bahwa tempat ini telah beroperasi sejak tahun 2017 dan terus menjadi daya tarik bagi pengunjung, terutama pada hari libur dan akhir pekan.

Menurut Ridho, pada hari libur usaha miliknya di Panatapan dapat menghasilkan omzet hingga Rp10 juta per hari.Pengunjung paling ramai datang saat tanggal merah atau hari besar, terutama hari Minggu untuk mengisi akhir pekan (Weekend).

“Panatapan Panyabungan menawarkan beragam pilihan makanan, mulai dari indomie, nasi goreng, hingga menu tradisional seperti soto dan gado-gado, yang menjadi favorit pengunjung. Harga menu di tempat ini cukup terjangkau, sekitar Rp10 ribuan,” kata Ridho, Kamis (16/1/2025).

Ridho juga menjelaskan fasilitas di Panatapan sudah cukup lengkap, termasuk wahana permainan anak, toilet umum, musala, dan area parkir gratis.

“Kedepannya, kami berencana menambah fasilitas seperti pondok dan spot-spot foto untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung,” tambahnya.

Sementara itu, Agusli S.Pd.I, salah satu pengunjung asal Kelurahan Pidoli Dolok, Kecamatan Panyabungan, memilih Panatapan sebagai tempat berkumpul bersama rekan-rekannya.

“Tempat ini sangat nyaman, pemandangannya indah, ada aliran sungai Batang Gadis, serta suasana alam yang sejuk. Makanan di sini juga murah dan masih mempertahankan cita rasa khas Mandailing,” ungkap Agusli.

Agusli mengaku terkesan dengan keindahan alam di sekitar Panatapan. Menurutnya Panatapan ini memberikan pengalaman beristirahat yang menyegarkan. Meskipun saat berkunjung soto favoritnya sempat habis, ia tetap menikmati makanan lain seperti indomie rebus.

“Dengan suasana alam yang menenangkan, fasilitas memadai, dan cita rasa kuliner khas, Panatapan Panyabungan layak menjadi destinasi wisata unggulan di Kabupaten Madina,” ucapnya.(NFS-SNN/STAIN)