Masyarakat Borong Emas di Tengah Rupiah Anjlok

MohgaNews|Jakarta – PT Aneka Tambang Tbk mengaku diuntungkan saat rupiah terpuruk terhadap dollar AS. Dalam semester I 2018, Antam mencatat volume penjualan emas sebesar 13.760 kilogram, naik 317 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo mengatakan, begitu tahu nilai dollar AS naik, masyarakat beramai-ramai membeli emas. Pertumbuhan ekspor emas tidak signofikan, namun penjualan di dalam negeri naik drastis.

“Imbas melemahnya dollar, orang lebih beli emas. Permintaan emas meningkat di dalam negeri,” ujar Arie di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (29/8/2018).

Arie mengatakan, penjualan emas untuk domestik lebih menguntungkan bagi Antam karena melalui proses manufakturing. Batangan emas dipotong-potong kecil, baru diedarkan dengam beragam ukuran.

“Kalau ke luar negeri kita jual batangan yang sekilo. Yang dipotong kecil ini memberi keuntungan lebih besar,” kata Arie.

Di samping itu, penjualan emas naik karena strategi dan inovasi yang dilakukan Antam untuk produk logam mulia.

“Dengan kemasan baru, permintaan dalam negeri meningkat,” kata Arie.

Sebagai informasi saja, volume produksi emas Antam pada semester I 2018 juga mengalami peningkatan. Emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung tumbuh 3 persen mencapai 1.041 kilogram. Komoditas emas merupakan penyumbang pendapatan terbesar Antam, yakni Rp 8,2 trilium atau 69 persen dari total penjualan bersih. (MN-red/Int.)