Itjen Kemenag RI apresiasi progres pembangunan SBSN STAIN Madina

MADINA – Tim Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia turun ke Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Mandailing Natal (Madina) untuk mengecek proyek pembangunan Student Centre dan Gedung Kuliah Terpadu melalui SBSN tahun 2024.

Tim Itjen Kemenag RI dalam kunjungan tersebut dihadiri 4 orang. Desmi Avicena Medina sebagai Pengendali Teknis, Nurul Ghazy sebagai Ketua Tim, dan dua orang anggota bernama Taufiq Kurohman dan Azif Hawari.

Dari pihak kampus sendiri hadir Ketua STAIN Madina Prof. Dr. Sumper Mulia Harahap, para Wakil Ketua dan pejabat STAIN Madina lainnya. Hadir juga Makmur Siregar selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek tersebut yang berasal dari Dinas Perkim Pemerintah Kota Padangsidimpuan.

Makmur Siregar kepada Mohganews menyebut progres pengerjaan dua bangunan itu sudah di atas 60 persen. Bangunan Student Centre hingga saat ini sudah 68,48 persen, Gedung Kuliah Terpadu mencapai 62 persen.

“Tadi ada kunjungan Inspektorat Jenderal dari pusat memeriksa proses pembangunan dua gedung itu, Alhamdulillah diapresiasi dan responnya positif dibuktikan dengan laporan rutin dan cara kerja konsultan yang profesional,” kata Makmur, Senin (29/7/2024).

Makmur menjelaskan proyek itu ditargetkan selesai pada bulan September 2024. Makmur mengatakan, saat ini mereka sedang fokus bekerja membangun lantai dan atap serta menyiapkan mobiler seperti kursi, lemari dan meja.

“Berkat dukungan positif semua pihak, pembangunan dua gedung ini sampai sekarang berjalan dengan baik,” ujarnya.

Ia juga membuka data bahwasanya penilaian kinerja pelaksanaan proyek SBSN tahun 2024 dalam program peningkatan mutu sarana dan prasarana PTKIN, STAIN Madina sendiri memperoleh peringkat kedua dari 19 PTKIN dengan nilai kumulatif 85, dan nilai kualitatif B alias Baik.

“Aspek penilaian dilihat dari berbagai faktor, seperti realisasi keuangan, progres fisik, laporan mingguan, foto dokumentasi dan video dokumentasi,” ungkapnya.

Terakhir, Makmur mengaku cukup bangga dengan hadirnya dua bangunan tersebut. Pasalnya, mahasiswa STAIN Madina nantinya bakal tidak kekurangan ruang kelas sehingga tidak ada lagi pergantian jam masuk kuliah.

“Bangunan ini setelah selesai, mungkin tidak ada lagi mahasiswa masuk pagi dan siang, sebab Gedung Student Center nantinya mampu menampung 1.200 orang, Gedung Kuliah Terpadu memiliki 34 ruang kelas ditambah 1 ruang kuliah umum kapasitas 100 orang,” tutupnya. (FAN)