Basara Beri Pendampingan Psikososial Pengungsi Peristiwa Sibanggor Julu

Panyabungan| Pengurus Badan Penanggulangan Bencana Al Washliyah (BASARA) Kabupaten Mandailing Natal (Madina) memberikan pendampingan psikososial bagi warga yang mengungsi di masjid Nur ala Nur Desa Parbangunan Kecamatan Panyabungan, Selasa (26/1/2021)

Warga yang mengungsi tersebut berasal dari Desa Purba Julu yang tidak jauh dari lokasi kejadian gas beracun yang diduga berasal dari proyek pembukaan sumur oleh perusahaan panas bumi PT SMGP dan menyebabkan lima orang warga Sibanggor Julu meninggal dunia. Mereka mengungsi dikarenakan khawatir terkena dampak gas beracun tersebut.

Dalam keterangannya, Ketua Basara Abdi Paruntungan Hasibuan SP didampingi Rahmat Arbaal Pulungan mengatakan kedatangan mereka untuk menyampaikan duka cita dari keluarga besar Al Washliyah Madina atas tragedi yang menimpa warga desa Sibanggor Julu Kecamatan Puncak Sorik Marapi pada hari Senin (25/1) kemarin

“Tentu saja sebagai bagian dari  masyarakat Madina yang dikenal dengan filosofi dalihan natolu, kami juga merasakan penderitaan warga yang mengungsi ini dimana mereka merasa tidak tenang dan tidak nyaman atas peristiwa yang terjadi kemarin,” ujar Abdi.

Untuk itulah, sebut Abdi, kehadiran Basara Al Washliyah Madina merupakan bentuk tanggung jawab moral dan sebagai wujud kepedulian dan perhatian atas kejadian yang menimpa warga masyarakat.

“Kejadian ini sesungguhnya dalam persfektif agama merupakan ketentuan dari yang Maha Kuasa karena Dialah yang maha menentukan dan maha mengetahui segalanya,” paparnya

“Kita berharap kepada semua stake holder dan para pemangku kepentingan untuk dapat serius membicarakan langkah langkah sistematis dan gradual tentang penanganan permasalahan tersebut sehingga ke depan nanti kejadian yang sama bisa dieliminir,

“Ada banyak hikmah yang bisa dipetik dari peristiwa ini utamanya masalah keselamatan warga yang berdomisili disekitaran daerah kontrak kerja PT SMGP tersebut. Karena prinsip Salus populi suprema lex esto atau keselamatan rakyat merupakan hukum tertinggi harus benar-benar diterapkan pada tatanan empiris kehidupan masyarakat,” tambahnya.

Dan kepada para pengungsi, Abdi berharap agar kiranya dapat bersabar dan memperkokoh keimanan dan ketaqwaan saat menghadapi musibah ini.

“Duka cita kami yang mendalam untuk peristiwa ini dan mari kita ambil ikhtibar untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, kita doakan bersama semoga korban yang meninggal husnul khotimah dan kepada keluarga yang ditinggalkan dapat bersabar dan bertawaqqal berserah diri Allah SWT atas cobaan ini. Dan kepada warga yang masih dirawat di rumah sakit kita doakan bersama agar diberikan kesembuhan seperti sedia kala,” ungkapnya

Basara kata Abdi, mendukung penuh upaya yang dilakukan pemerintah juga kepolisian menindaklanjuti peristiwa tersebut. (MN-08)

Seratusan orang warga yang mengungsi di masjid agung Nur ala Nur Panyabungan