AKBP Horas dan Mayjen Syafi’i Nasution Kunjungi Rumah Jenderal AH Nasution

KOTANOPAN, – Di akhir masa jabatannya sebagai Kapolres Mandailing Natal, AKBP Horas Tua Silalahi dan Mayor Jenderal TNI (Purn) beserta keluarga berkesempatan mengunjungi rumah tempat lahirnya Jenderal Besar Abdul Haris Nasution di Desa Hutapungkut Jae Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal, Sabtu (25/12/2021) sore.

Diketahui, Mayjen (Purn) Syafi’i Nasution merupakan ayah mertua dari AKBP Horas Tua Silalahi. Turut juga dalam kunjungan itu ayahanda Horas Tua, yaitu Basirun Silalahi, dan keluarga dekat lainnya

Juga ditemani Kapolsek Kotanopan Iptu Budi Sihombing, SH dan personil lainnya. Sementara rombongan disambut Kepala Desa Hutapungkut Jae Bahren Lubisdan keluarga Jenderal Abdul Haris Nasution.

Dalam kesempatan itu, keluarga Abdul Haris Nasution dan Kepala Desa Hutapungkut Jae, Bahren Lubis menjelaskan sejarah rumah tempat lahirnya Abdul Haris Nasution sampai ia berangkat sekolah ke Bukit Tinggi.

Begitu juga dengan kondisi rumah yang berdiri cukup serderhana yang terbuat dari papan serta poto-poto yang di pajang di dalam rumah tersebut.

“Dari rumah panggung yang sederhana inilah 103 tahun lalu lahir seorang Jenderal besar yang kifrahnya bukan saja di akui di Indonesia, tapi juga dunia internasional. Dari pajangan poto-poto yang ada dan dari kepribadian beliau, tercermin kehidupan yang sederhana, agamais dan jauh dari kemewahan. Sampai meninggal, beliau tidak meninggalkan harta kekayaan untuk keluarganya”, ujar Bahren Lubis.

Sementara AKBP Horas Tua Silalahi dalam kesempatan itu mengaku bersyukur,karena ia dan keluarga besarnya bisa berkunjung kerumah Jenderal Abdul Haris Nasution ini.

” Kedatangan kami ke desa Hutapungkut ini untuk silaturrahmi dan ingin melihat secara dekat rumah Jenderal Abdul Haris Nasution,” ucapnya.

Ia menjelaskan bahwa sebenarnya keinginan untuk berkunjung ke desa itu sudah lama, mulai ia menjabat sebagai Kapolres Mandailing Natal. Namun karena berbagai kesibukan, di ujung masa bertugasnya di Madina karena akan pindah ke Jakarta maka beliau berkesempatan membawa keluarga ke desa tersebut.

Sebagai generasi muda, Horas Tua Silalahi berharap bisa mencontoh sifat atau figur keteladanan Jenderal Abdul Haris Nasution yang cukup luar biasa.

“Dari cerita keluarga dan Kepala Desa yang cukup dekat dengan beliau, sangat banyak cerita inspiratif yang bisa memberikan motivasi bahwa integritas sangat diperlukan untuk seorang pemimpin”, ujarnya.

Sedangkan Mayjen TNI ( Purn ) Syafi’i Nasution yang juga pensiunan TNI dalam kesempatan itu mengatakan, kedatangannya ke rumah tempat lahir Abdul Haris Nasution karena mengingat keuletan beliau dalam membela negara dan membangun TNI.

“Kalau dilihat sejarah perkembangan TNI, pada dasarnya beliaulah yang sangat perhatian dengan TNI atau ABRI sekarang, ” terangnya.

Ditambahkannya, waktu dirinya bertugas di TNI pernah berjumpa dengan Jenderal Abdul Haris Nasution yaki pada saat acara 5 Oktober. Saat itu, Jenderal Abdul Haris Nasution di lantik Presiden Soeharto sebagai Jenderal Bintang Lima di Jakarta.

Mayjen TNI Purn. Syafi’i Nasution menilai sosok Abdul Haris Nasution sulit membandingkannya dengan perwira lain. Sebab, Abdul Haris Nasution punya ide dan gagasan untuk membangun TNI dan punya kejujuran serta keagamaanya yang kuat, tidak terpengaruh dengan kondisi yang ada.

“Siapapun yang menjadi lawannya berkonflik, maka lama-lama lawannya akan menyetujui pandangan beliau. Seperti pak Soeharto, awalnya ada konflik namun pada akhirnya sama-sama bintang lima. Jadi ada integritas yang kuat yang dipertahankannya”, sebut Syafi’i Nasution.

Terakhir, Mayjen TNI (Purn ) Syafi’i Nasution berharap terkait dengan kondisi rumah Abdul Haris Nasution dilahirkan perlu dilestarikan, apakah ia bentuknya museum atau jenis lainnya. Harus ada contoh bagi generasi muda yang dapat dibanggakan dari sosok Abdul Haris Nasution nantinya.

Usai melihat poto-poto Jenderal Abdul Haris Nasution yang di pajang di rumahnya, keluarga Horas Tua Silalahi juga melihat buku Memenuhi Panggilan Tugas jilid 1, 2 dan 3 karangan Jenderal Abdul Haris Nasution. Dalam kesempatan itu juga, keluarga Horas Tua Silalahi memberikan tali asih kepada keluarga Jenderal Abdul Haris Nasution. (MN-10)