MADINA – Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mandailing Natal (Madina) kolaborasi dengan Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Siabu mengadakan kegiatan Safari Dakwah Ramadhan di Masjid Al-Ihsan desa Aek Mual Kecamatan Siabu, Senin, (10/3/2025)
Safari Ramadhan ini diikuti antusiasme oleh masyarakat desa Aek Mual dan dihadiri oleh kepala desa, tokoh agama dan tokoh masyarakat. Kegiatan ini merupakan program tahunan sebagai bentuk kinerja penyuluh dan KUA yang tujuannya adalah menjalin dan mempererat hubungan silaturrahim. Bulan Ramadhan adalah bulan rahmat, bulan tarbiyah dan bulan dakwah, dimana bulan ini penuh keberkahan dan bulan ini dipenuhi ibadah dakwah dengan mengajak 0rang-orang kepada jalan kebaikan.
Edi Agusman, sebagai Kepala KUA Kecamatan Siabu mengucapkan terima kasih kepada segenap warga masyarakat yang turut hadir, demikian pula kepada Pengurus IPARI Madina yang ikut berpartisipasi dan berkolaborasi dalam kegiatan ini. Tujuan dari safari Ramadhan ini adalah untuk menjalin silaturrahim, dan merupakan program rutin.
“Safari Ramadhan ini semoga membawa manfaat dan kebaikan bagi kita semua. Terima kasih kepada penyuluh yang masih setia untuk menebar kebaikan dan penerangan masyarakat. Mari kita sama-sama dengarkan tausyiah yang akan disampaikan oleh Ketua IPARI Madina nantinya,” ujarnya
M. Iqbal, M. Sos, Ketua IPARI sebagai penceramah dalam kegiatan ini menyampaikan bahwa ada dua kenikmatan yang sering dilupakan manusia sesuai yang disabdakan oleh Rasulullah Saw melalui hadis riwayat Bukhori, yaitu nikmat sehat dan waktu luang”. (HR. Bukhori).
“Oleh sebab itu, kita senantiasa harus menggunakan dua nikmat terbesar ini untuk melakukan kebaikan dan amal ibadah kepada Allah,” kata Iqbal
Keberkahan Ramadhan mari kita gunakan kesempatan ini untuk memperbaiki diri, apalagi memperbaiki keharmonisan keluarga, jalin komunikasi yang baik, apalagi di bulan puasa dapat menyulut emosi karena dalam keadaan lapar dan haus. Mari kita selamatkan generasi anak muda, dekat dengan Al-Qur’an, mempunyai akhlak dan adab. Krisis moral anak bangsa menjadi salah satu PR yang harus kita perhatikan dengan serius. Jelasnya
Kegiatan seperti ini diharapkan Kementerian Agama tetap eksis untuk mewarnai kehidupan keagamaan di masyarakat, kehadiran para penyuluh sedikit banyaknya sudah memberi warna dalam melakukan kebaikan di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat, sehingga nantinya kehadiran penyuluh sangat dirindukan oleh banyak orang. (MRL/Rel)