Revitalisasi Pendidikan Berbasis Digital Menuju Indonesia Maju

Oleh: Muttaqin Kholis Ali,S.Pd.
Guru Komputer SMA Negeri 1 Tambangan, Mandailing Natal.

MohgaNews| Tepat pada Senin 17 Agustus 2020, Indonesia kembali mengulang arti sejarah perjuangan kemerdekaan, yakni dengan merayakan hari kemerdekaan disertai beragam makna.

Masyarakat Indonesia pun beramai-ramai merayakan dengan penuh hikmat dan semeriah mungkin, tentunya demi menuntaskan salah satu tujuan fundamental, yaitu bersukacita di hari merdeka, mengenang dahsyatnya kerja keras pejuang Indonesia yang berhasil membawa negeri tercinta ke gerbang kejayaan.

Menginjak usia ke-75 tahun ini, tentu banyak sekali harapan-harapan warga Indonesia agar negeri ini lekas secepatnya mengubah status menjadi Indonesia maju. Selepas bertahun-tahun ke belakang menyandang gelar sebagai Indonesia berkembang, usia ke-75 tahun ini diharapkan menjadi pintu menuju Indonesia maju.

Pemaknaan 75 tahun kemerdekaan sudah sepatutnya menjadi tolak ukur pertanyaan besar, “Hendak dibawa ke mana negeri ini? Akan seperti apa negeri ini dalam beberapa tahun hingga berpuluh-puluh tahun di masa mendatang?” Adalah tugas dan agenda bersama untuk mempersiapkan masa depan bangsa Indonesia yang sejahtera secara merata.

Tidak hanya pemimpin beragama maupun pemimpin negara, seorang warga negara yang tidak memiliki jabatan pun memiliki kewajiban untuk memikirkan hal ini. Apalagi tujuan Indonesia saat ini bisa dibilang sangat berat: menata Indonesia untuk masa depan yang lebih baik dengan cara menjadikan Indonesia sebagai negara maju.

Namun, meskipun Indonesia maju adalah sebuah representasi dari Pancasila sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, akan tetapi hal ini tidak akan bisa terlepas kemakmuran rakyat yang kini masih berada di lingkaran hitam. Dalam artian lebih luasnya, masih banyak warga negara Indonesia yang belum mendapatkan kemakmuran dan kesejahteraan yang layak sebagaimana hakikat dasar Pancasila nomor empat dan lima.
Salah satunya dari sektor pendidikan dan teknologi.

Memasuki peradaban globalisasi atau era 4.0, ketika segalanya membutuhkan perubahan baru menuju arah yang lebih maju. Bila berbicara mengenai pendidikan pastinya kita langsung tertuju pada tingkatan pendidikan yang telah ada saat ini, seperti sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA/SMK), hingga perguruan tinggi, entah itu jenjang diploma ataupun sarjana.

Apalagi jika mengingat bahwa zaman sekarang ini kebutuhan primer bukan cuma sandang, pangan, dan papan. Akan tetapi pendidikan juga merupakan salah satu hal penting untuk sekarang ini. Perkembangan teknologi seharusnya telah membuka pemikiran seluruh rakyat Indonesia agar tidak mengabaikan pendidikan untuk bisa mencapai kesejahteraan dalam hidup.

Untuk menjadi negara maju pun, Indonesia tentu perlu memperhatikan aspek perkembangan teknologi. Kita mungkin banyak mengenal negara-negara maju karena teknologi yang dikembangkan oleh mereka, hal itu tentu saja sangat nyata. Sebab tidak mungkin dikatakan sebagai negara maju jika tidak memiliki data perkembangan pendidikan yang signifikan serta kemajuan teknologi yang relatif stabil.

Jadi, secara tidak langsung semakin pesatnya teknologi seharusnya dapat mempengaruhi kemajuan pendidikan sebuah negara. Hal ini menjadi cita-cita besar bagi seluruh bangsa Indonesia untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju dengan bukti pendidikan yang lebih baik serta perkembangan teknologi yang diakui oleh seluruh negara di dunia.

Meski terdengar sangat sulit, bukan berarti Indonesia tidak bisa mengupayakannya. Banyaknya jumlah penduduk di Indonesia bukanlah sebuah tantangan besar jika pemerintah mampu mengatasinya dengan baik dan secara merata. Itulah mengapa setiap memperingati hari kemerdekaan 17 Agustus seharusnya menjadi pengingat bagi pemerintah maupun rakyat untuk sama-sama berusaha membawa Indonesia menuju negara maju dengan segala perubahan yang lebih baik.

Berdasarkan fakta yang ada, sampai sejauh ini Indonesia bisa dibilang lumayan berhasil mencapai target dari sisi pendidikan. Meski masih banyak yang harus diperbaiki dari segala sisi. Namun, bila kita melihat kembali ke beberapa tahun lalu bahwa peraturan wajib belajar berganti menjadi 12 tahun yang semula hanya 9 tahun, peningkatan akses pendidikan ini pastinya dengan menjunjung tinggi cita-cita untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sehingga dapat mendorong dan menciptakan kualitas SDM yang lebih baik.

Sekarang, hal ini kian menemukan titik terang. Kita bisa melihat nyatanya perkembangan pendidikan di masa sekarang, bahkan mungkin sesekali membandingkan pendidikan masa kini dengan pendidikan beberapa tahun yang lalu. Pesatnya teknologi memiliki peran fundamental dalam dunia pendidikan. Mulai dari proses belajar yang memanfaatkan internet sebagai bahan pencari pengetahuan yang lebih luas, pengumpulan tugas sekolah atau kuliah lewat e-mail, hingga diskusi penting satu kelas melalui Google Kelas atau Google Room.

Beberapa fakta tersebut sepatutnya menjadi kekuatan bagi Indonesia untuk bisa melangkah menuju negara maju. Seperti yang diungkapkan oleh Presiden Joko Widodo bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk bisa menjadi negara maju. Optimisme yang dipegang oleh Presiden Joko Widodo ini seharusnya menjadi cambuk bagi seluruh kabinet menteri serta rakyat Indonesia untuk sama-sama berjuang menjadikan negeri tercinta sebagai negara maju dengan segala perkembangan yang lebih baik.

Perlu diingat, bahwa sebuah negara membutuhkan terobosan-terobosan baru agar mampu menciptakan suasana yang lebih segar di dunia pendidikan. Apalagi di masa kini sudah ada banyak orang yang terdoktrin dengan pemikiran “Tingginya pendidikan tidak menentukan kesuksesan seseorang”.

Ya, pemikiran itu memang benar. Namun, bukankah rendahnya pendidikan juga tidak menjamin kesuksesan seseorang? Jadi, dalam hal ini peran fungsi pemerintah sangat diperlukan untuk meluruskan bagaimana seharusnya pemikiran yang benar untuk membantu menunjang agar Indonesia menjadi lebih baik lagi.

Beberapa solusi yang bisa diterapkan antara lain;

  • Menerapkan sistem pemerataan pendidikan baik di desa maupun kota
  • Mempekerjakan seluruh guru di Indonesia secara profesional
  • Mendirikan sekolah hingga ke berbagai pelosok negeri
  • Mengusahakan anak-anak di seluruh Indonesia agar bisa bersekolah.

Masih banyak solusi lainnya yang bisa dengan mudah dilakukan pemerintah untuk pemerataan pendidikan yang lebih baik tanpa terhalang letak geografis seluruh warga Indonesia.

Semakin banyak usaha pemerintah, maka akan semakin besar pula peluang tingkat pendidikan di Indonesia agar setara dengan kemajuan teknologi masa kini. Jika pemerataan pendidikan sudah 85% merata, tidak menutup kemungkinan bahwa Indonesia bisa menjadi negara yang diperhitungkan di kancah Internasional. Dengan inilah Indonesia memiliki kekuatan penuh untuk bisa mengubah status menjadi negara maju.

Satu hal penting yang tak boleh diremehkan, yakni dalam beberapa tahun ke depan akan semakin banyak rintangan dan tantangan dalam usaha pemerintah mengembangkan dunia pendidikan di tengah-tengah kemajuan teknologi 4.0 demi mewujudkan cita-cita bangsa. Apalagi jika generasi mudanya lebih memilih menganut paham individualisme, ketika cita-cita bangsa bukanlah sesuatu yang perlu diwujudkan bersama, maka sudah dipastikan bahwa Indonesia akan semakin sulit untuk melangkah menjadi negara maju.

Oleh sebab itu, mulai dari hari ini setiap warga Indonesia memiliki tugas penting dalam mewujudkan cita-cita bersama. Tidak hanya pemerintah, rakyat pun memiliki kewajiban. Dari segala pelosok negeri, ingatlah bahwa tidak pernah ada batasan untuk menjunjung tinggi arti kemerdekaan.

Perkembangan dunia pendidikan harus semakin ditingkatkan dan kemajuan teknologi di era revolusi industri ini harus dimanfaatkan sebagai penunjang dunia pendidikan yang jauh lebih baik. (**)