PKL Pasar Baru Panyabungan Dipindahkan, Begini Tanggapan Pedagang

MohgaNews|Madina – pedagang kaki lima (PKL) di gedung belakang pasar baru Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal (Madina) akan dilakukan relokasi pemindahan berjualan ke lahan yang telah disediakan Dinas Perdagangan Pemerintah Kabupaten Madina tak jauh dari gedung pasar baru Panyabungan.

Disamping itu, Dinas Perdagangan Kabupaten Madina juga sedang melakukan pendataan pemilik kios, los, dan ruko yang terbakar untuk diberikan bantuan sosial. Hal ini terkait rencana pembangunan pasar baru Panyabungan yang terbakar pada tahun 2018 yang lalu. Pemerintah berencana akan membangun pasar pada tahun 2020.

Terkait pemberian bantuan sosial kepada pemilik kios, los, dan ruko yang terbakar. Dinas Perdagangan dan Pasar kata Jhon, sudah melakukan pendataan pedagang penerima bantuan sosial (Bansos) dan telah selesai 50 persen hingga tanggal 15 November kemarin. mengingat masih ada calon penerima yang belum terverifikasi, maka Dinas Perdagangan dan Pasar memperpanjang waktu pendataan.

“Pedagang yang mempunyai kios, ruko, dan los. Mereka akan mendapat bantuan sosial, dan sudah dilakukan pendataan,” tambahnya.

Menyikapi pemindahan lokasi berjualan tersebut, pedagang pun menyampaikN pendapat mereka.

Jusriyanti (25), pedagang Ikan di pasar baru Panyabungan mengatakan, ia tidak keberatan  soal pemindahan lapak mereka dikarenakan pemerintah telah menyediakan lapak yang tidak jauh dari lokasi tersebut serta telah dibagi lapak masing-masing dengan ukuran yang sama sebesar 2×2 Meter. 

“Tidak (keberatan), karena pemerintah telah menyediakan tempat pengganti dengan ukuran yang sama rata serta lokasinya tidak jauh dari lapak kita sebelumnya” ujarJusriyanti, Minggu (23/11).

Bahkan mereka berterima kasih, karena Dinas Perdagangan memberikan mereka tempat berjualan. Sebab, selama ini mereka selalu dikhawatirkan bangunan yang terbakar itu sewaktu-waktu bisa rubuh.

” Saya sendiri selalu khawatir dengan bangunan bekas kebakaran itu, karena bangunan itu sudah tidak stabil lagi ” Jelasnya

Sama halnya dengan pedagang lain bernama Rahmad Hidayat (30) Menurutnya, lokasi yang disediakan pemerintah menurutnya tidaklah cukup, apalagi ia yang jualan sembako. Namun, dia mengaku tak berkecil hati karena semua pedagang kali lima yang tidak punya kios, toko, maupun los tetap diberikan lapak.

Tetapi, Rahmat mengaku kecewa karena pedagang pemilik kios, toko, maupun los akan mendapat bantuan dana dari Pemerintah.

“Sebenarnya kita kecewa, karena mereka yang punya toko dan kios akan diberikan bantuan. Kita pedagang kaki lima tak ada, padahal sama-sama korban kebakarang. Mereka punya kios dan toko karena memang mereka orang kaya dan berada, setidaknya kita juga mendapat bantuan dana biarpun jumlahnya nanti tidak sama,” harapnya.

pedagang lainnya bernama Miftahul Huda (25) menyarankan kepada pemerintah Madina agar  menata lapak pedagang baik di PKL maupun yang berada di kios, los maupun toko, agar nantinya semua Pedagang mendapatkan lokasinya masing- masing.

“Pemerintah harus bersikap tegas dalam pembagian tempat dan harus dikawal, agar semua pedagang kedapatan tempat, tidak ada yang tertinggal,” harapnya. (MN-05)